
Lingkar Inspirasi – Terminal Pulo Gebang, sebagai terminal bus terbesar di Asia Tenggara, bersiap menghadapi lonjakan pemudik menjelang Lebaran 2025. Berdasarkan pemantauan di lapangan, jumlah penumpang yang berangkat ke berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Jawa terus meningkat secara signifikan.
Seiring dengan mendekatnya puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran, pihak terkait telah melakukan berbagai langkah antisipasi guna memastikan kelancaran perjalanan dan kenyamanan penumpang.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, serta operator bus telah berkoordinasi untuk mengelola arus keberangkatan yang semakin padat.
Data dari layanan Angkutan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang lebih dari 30 persen dibandingkan hari biasa. Terminal ini melayani lebih dari 300 bus yang berangkat ke berbagai kota tujuan seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
Moda transportasi darat masih menjadi pilihan utama masyarakat karena menawarkan biaya perjalanan yang lebih ekonomis serta fleksibilitas waktu keberangkatan.
Sejak pagi hari, penumpang sudah memadati area terminal, sementara kepadatan tertinggi diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari. Pihak pengelola terminal pun telah menyiapkan berbagai strategi guna mengakomodasi lonjakan ini.
Kepala Terminal Pulo Gebang, Joko Prasetyo, menjelaskan bahwa upaya optimalisasi layanan telah dilakukan, termasuk penambahan jumlah petugas keamanan di berbagai titik strategis seperti pintu masuk, ruang tunggu, dan area keberangkatan.
Untuk menghindari antrean panjang, pihak terminal juga menerapkan rekayasa jalur boarding yang memungkinkan penumpang memasuki bus dengan lebih teratur.
Petugas secara aktif memberikan arahan agar protokol kesehatan tetap diterapkan, mengingat kepadatan di area publik masih berisiko dalam penyebaran penyakit.
Selain itu, guna mengantisipasi kemacetan di sekitar terminal, pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem one way dan contraflow. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan di jalur utama menuju dan dari terminal.
Fasilitas tambahan pun telah disediakan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, termasuk pos kesehatan, toilet darurat, ruang tunggu yang lebih luas, serta akses Wi-Fi gratis.
Kafetaria dan tempat ibadah juga tersedia bagi pemudik yang ingin beristirahat sejenak sebelum keberangkatan. Pihak pengelola terminal mengimbau para penumpang untuk tidak membawa barang berlebihan agar perjalanan tetap nyaman.
Dalam rangka meningkatkan keamanan, petugas terminal dan operator bus turut melakukan pemantauan guna mencegah keberadaan penumpang ilegal yang kerap muncul selama musim mudik. Tindakan tegas akan diambil bagi mereka yang berusaha menaiki bus tanpa tiket resmi