
Lingkar Inspirasi – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan di jalan tol, kemacetan menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap tahun. Oleh karena itu, berbagai strategi rekayasa lalu lintas seperti sistem one way dan contra flow diterapkan guna mengurai kepadatan kendaraan.
Pentingnya Data dalam Penerapan One Way
Penerapan sistem one way dalam arus mudik tidak bisa dilakukan sembarangan. Keputusan ini didasarkan pada data real-time mengenai volume kendaraan yang melewati jalan tol.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, mengungkapkan bahwa kebijakan ini akan ditentukan berdasarkan pemantauan jumlah kendaraan yang melintas pada titik-titik tertentu di jalan tol.
Menurut Agus, terdapat indikator khusus untuk menentukan kapan sistem contra flow dan one way harus diterapkan. Berdasarkan hasil koordinasi dengan PT Jasa Marga, aturan ini akan diberlakukan berdasarkan jumlah kendaraan yang melintasi tol dalam satu jam.
Tahapan Penerapan Contra Flow Sebelum One Way
Contra flow merupakan strategi awal sebelum pemberlakuan one way secara menyeluruh. Pemantauan dilakukan di KM 50 tol Cikampek, di mana jika jumlah kendaraan mencapai:
- 5.500 kendaraan per jam, maka contra flow satu lajur akan diberlakukan.
- 6.400 kendaraan per jam, maka contra flow dua lajur mulai diterapkan.
- 7.400 kendaraan per jam berturut-turut selama satu jam, maka akan dilakukan perluasan contra flow hingga tiga lajur.
Jika volume kendaraan terus meningkat tanpa adanya perbaikan arus, maka kebijakan one way akan menjadi langkah terakhir untuk mengatasi kepadatan.
Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan
Agar penerapan one way dan contra flow berjalan efektif, Korlantas Polri bersama PT Jasa Marga terus melakukan pemantauan kondisi lalu lintas secara berkala.
Mereka juga melakukan penyusuran di beberapa ruas tol seperti Tol Cikampek, Cipularang, hingga KM 71, guna memastikan kebijakan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Hingga saat ini, belum ada prediksi pasti kapan sistem one way akan diberlakukan secara nasional. Namun, keputusan ini akan bergantung pada traffic counting yang diperbarui secara berkala.
Penerapan sistem one way dan contra flow menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan saat mudik Lebaran. Dengan pemantauan data kendaraan secara real-time, keputusan penerapan rekayasa lalu lintas dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi resmi mengenai arus mudik dan mengikuti arahan petugas guna memastikan perjalanan tetap aman dan lancar.