
Lingkar Inspirasi – Anggota DPD RI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, melakukan kunjungan langsung ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok untuk memastikan arus mudik Lebaran 2024 berjalan lancar. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengevaluasi kesiapan operasional bandara untuk menangani lonjakan penumpang selama periode mudik.
Sebagai hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Anggota Komite II DPD RI ini, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid secara keseluruhan telah siap untuk menerima dan melayani penumpang selama masa mudik Lebaran tahun ini.
Saat ini, bandara tersebut menerima sekitar 6.000 penumpang setiap hari, dan pihak bandara telah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi peningkatan penumpang.
”Bandara masih dapat menangani lebih dari 6.000 penumpang per hari saat ini. Mirah menyatakan bahwa beban faktor penumpang juga meningkat, meskipun masih dalam tingkat moderat. Ini menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi masih dalam kategori yang terkendali.’’
Selain itu, ia menekankan betapa pentingnya koordinasi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang. Kelancaran arus lalu lintas di terminal kedatangan dan keberangkatan adalah salah satu perhatian utama yang disampaikan. Mirah meminta pengaturan yang lebih rapi agar tidak terlalu banyak mobil dan orang, terutama di area penjemputan.
‘’Saya telah menginstruksikan GM dan seluruh petugas di posko mudik untuk memberikan layanan terbaik kepada penumpang. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari kebersihan toilet, kenyamanan mushola, hingga manajemen sampah yang harus dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, dia tegas bahwa lalu lintas di terminal kedatangan harus diperbaiki untuk menghindari antrean panjang yang mengganggu keberangkatan.’’
Selama percakapan dengan otoritas bandara, Mirah juga menekankan kesiapan operasional untuk mengatasi keterlambatan penerbangan. Meskipun jadwal penerbangan di Lombok masih dalam kategori moderat, ia memastikan bahwa semua pihak terkait telah menyatakan kesiapan untuk menyesuaikan layanan mereka jika terjadi keterlambatan yang memerlukan perpanjangan jam operasional bandara.
Menurut Mirah, “Operasi bandara secara normal hanya sampai pukul 21.00 WITA, tetapi jika diperlukan perpanjangan karena keterlambatan penerbangan, semua operator telah menyatakan kesiapannya untuk menyesuaikan.”
Mirah menyatakan bahwa dampak perayaan Nyepi di Bali, yang menyebabkan penghentian penerbangan sementara di Pulau Dewata, tidak signifikan terhadap operasional Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Secara umum, arus penumpang tidak terganggu karena sebagian besar penerbangan dari dan ke Bali adalah transit.
Mirah juga berbicara tentang bagaimana manajemen area parkir bandara harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan penerbangan.
Tutupnya dengan mengatakan, “Keamanan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama, terutama menjelang lonjakan penumpang di masa mudik ini.”
Diharapkan para pemudik dapat melakukan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid dengan pengawasan langsung dari Anggota DPD RI ini.