
Lingkar Inspirasi – Pemerintah terus mencari solusi terbaik guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi selama musim mudik Lebaran. Salah satu kebijakan yang diterapkan tahun ini adalah Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 24-27 Maret 2025. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan tol sebelum puncak arus mudik terjadi.
Kebijakan WFA ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Menteri PANRB No. 2/2025 yang mengatur penyesuaian tugas kedinasan bagi ASN di masa libur nasional dan cuti bersama. Dengan adanya fleksibilitas kerja ini, arus perjalanan mudik dapat tersebar lebih merata sehingga tidak menumpuk pada hari tertentu.
Dampak WFA terhadap Arus Mudik Lebaran
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan bahwa kemacetan, terutama di Pulau Jawa, menjadi tantangan utama saat mudik Lebaran. Oleh karena itu, kebijakan WFA bagi ASN diharapkan bisa mengurangi lonjakan volume kendaraan dalam periode tertentu.
Senada dengan pernyataan tersebut, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, juga menegaskan bahwa kebijakan ini dapat membantu mengurai kemacetan, terutama jika dikombinasikan dengan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way nasional.
Strategi Rekayasa Lalu Lintas: Contra Flow dan One Way
Selain WFA, Korlantas Polri dan PT Jasa Marga telah menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di jalan tol. Penerapan contra flow akan dilakukan secara bertahap berdasarkan jumlah kendaraan yang melewati titik pemantauan di KM 50 Tol Cikampek:
- Jika mencapai 5.500 kendaraan per jam, akan diterapkan contra flow satu lajur.
- Jika mencapai 6.400 kendaraan per jam, contra flow dua lajur diberlakukan.
- Jika volume kendaraan mencapai 7.400 per jam secara berturut-turut, maka contra flow tiga lajur akan diterapkan.
Jika arus lalu lintas masih padat meskipun contra flow sudah diterapkan, maka kebijakan one way nasional akan dipertimbangkan. Namun, keputusan ini akan bergantung pada hasil pemantauan traffic counting secara real-time.
Harapan dari Kebijakan WFA dan Pembatasan Kendaraan Sumbu Tiga
Dengan diberlakukannya WFA bagi ASN, pemerintah berharap arus kendaraan yang menuju berbagai daerah seperti Medan, Sumatera, dan Jawa dapat terbagi lebih merata sebelum puncak mudik tiba.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 30 persen kendaraan telah bergerak lebih awal, yang menunjukkan dampak positif dari kebijakan ini. Selain itu, pembatasan kendaraan sumbu tiga juga menjadi langkah tambahan guna memastikan arus mudik tetap lancar.
Kombinasi antara kebijakan WFA bagi ASN dan strategi rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way diharapkan mampu mengurangi kemacetan selama arus mudik Lebaran. Pemerintah terus melakukan pemantauan secara berkala untuk menentukan langkah terbaik dalam mengatur arus kendaraan.