
Lingkar Inspirasi – H. Siti Aseanti, S.ST., M.Keb (atau yang kerap disapa Bidan Sean) Senator Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan tersebut berlangsung di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Acara ini dihadiri oleh peserta dari Organisasi PC PMII Kota Palangka Raya.
Dalam pemaparannya, Bidan Sean menegaskan bahwa peran Empat Pilar Kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta dalam menghadapi tantangan globalisasi dan dinamika sosial adalah hal yang penting.
Dalam acara ini, bagian yang menarik adalah diskusi interaktif. Peserta dapat mengajukan sejumlah pertanyaan yang berfokus pada UUD NRI 1945 untuk menambah wawasan bersama.
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah, “Apa makna Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?” Bidan Sean menjelaskan bahwa UUD 1945 adalah landasan hukum tertinggi yang menjadi pedoman berbangsa dan bernegara.
UUD 1945 mencerminkan cita-cita bangsa, menjamin hak dan kewajiban warga negara, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya.
Pertanyaan lain terkait peran UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari, di mana Bidan Sean menjelaskan bahwa konstitusi ini menjadi pedoman utama, menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan beragama, hak atas pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Ia juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai UUD 1945 seperti gotong royong harus diterapkan dalam interaksi sosial sehari-hari, menciptakan harmoni di tengah keberagaman.
Diskusi terus berlanjut dengan topik hak asasi manusia dalam UUD 1945. Bidan Sean menggaris bawahi bahwa pada Bab XA UUD 1945 mencakup berbagai jaminan hak dasar, seperti hak untuk hidup, hak berkeluarga, kebebasan berpendapat dan perlindungan dari diskriminasi. Hal ini menunjukkan komitmen negara untuk memenuhi hak asasi manusia bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bidan Sean berpesan agar generasi muda menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai UUD 1945, seperti keadilan, persatuan, dan toleransi. Ia juga mendorong mereka untuk aktif memanfaatkan teknologi dalam menyebarkan kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan.